Selasa, 06 November 2012

Kisah Inspirasi : Anak Kecil Penjaga Kue



Kisah ANAK KECIL PENJAGA KUE
     Suatu hari seorang pemuda yang merasa sangat lapar pergi menuju sebuah warung. Saat ia sedang makan seorang anak kecil datang untuk menawarkan kue yang dijualnya kepada pemuda tersebut, “kak mau beli kue saya kak ? rasanya enak loh” dan dengan ramah pemuda tersebut menjawab, “maaf dik, saya sedang makan”.
            Mendengar jawaban dari pemuda tersebut tidaklah membuat anak kecil tersebut  menjadi putus asa, ia tetap menawarkan lagi kepada pemuda tersebut saat pemuda tersebut telah menghabiskan makanannya, tetapi pemuda tersebut masih saja menolak.
            Setelah pemuda tersebut membayar makananya dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaga kue tidak menyerah menjajakan kue buatan ibunya yang sudah seharian ia tawarkan dimana-mana. Lalu anak kecil tersebut berkata lagi kepada pemuda tersebut “cobalah kue buatan ibu saya ini, mungkin bisa anda jadikan oleh-oleh untuk orang dirumah”.
Ini adalah usaha yang sangat gigih dari anak kecil tersebut, untuk membantu ibunya mencari nafka untuk mereka yang hidupnya serba pas-pasan. Pemuda itu tidak mengindahkan perkataan anak itu dan terus berjalan.
Anak itu tetap mengikuti pemuda tersebut dan berkata “kak, mau beli kue saya ?” karena merasa risih selalu diikuti pemuda tersebut mengeluarkan uang RP.1500 dan memberikannya kepada anak itu dan berkata “Dik, ini ambil saja uang saya, kuenya tidak akan saya ambil dan anggap saja ini sedekah dari saya untuk adik”. Lalu anak kecil itu mengambil uangnya dan memberinya kepada pengemis.
Pemuda itu bingung mengapa uang yang ia berikan kepada penjual kue itu di berikan kepada pengemis dan ia pun bertanya kepada anak itu “mengapa engkau memberikan uang itu kepada pengemis itu ?”
Anak kecil penjaga kue itu tersenyum dan menjawab “saya sudah berjanji kepada iu saya untuk menjualkan kue buatannya, bukan menjadi pengemis, dan saya akan bangga pulang kerumah dan bertemu ibu jika kue buatan ibu saya terjual habis , dan uang yang saya berikan kepada ibu saya haruslah usaha dari kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis.
Pemuda tadi merasa kagum dengan kata-kata anak itu.  Anak kecil itu memiliki prinsip bahwa “kerja itu adalah sebuah kehormatan, jika ia tidak sukse untuk menjual kue ia berpikir kehormatan jerja itu menjadi berkurang dihadapan ibunya dan suatu pantangan bagi ibunya anaknya menjadi pengemis, ia ingin setiap pulang ke rumah ia disambut oleh ibunya dengan senyman hangat karena kerja keras yang dilakukannya bisa memberikan hasil yang terbaik.
Kemudian pemuda itu memborong semua kue anak itu, bukan karena kasihan dan bukan karena merasa lapar tetapi karena ia sangat tersentuh mendengar prinsip yang dikatakan anak itu bahwa “sebuah pekerjaan itu adalah sebuah kehormatan”.
Semoga kita semua bisa belajar dari anak kecil ini, kita bisa sadar mengenai arti pentingnya kerja. Bukan sekedar untuk mencari uang semata, tetapi untuk menjalankan tanggung jawab yang telah diberikan kepada Tuhan kepada kita, karena pekerjaan yang kita emban adalah anugerah dari Tuhan.
Sekecil apa pun profesi anda dan halangan apa pun yang datang menghampiri anda. Jika anda sungguh-sungguh mengerjakannya dengan tulus maka tunggulah Tuhan akan membuat semua itu menjadi sangat indah bagi anda.

Belive in God. YOU WILL NEVER WALK ALONE.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar