Sabtu, 30 April 2011



AKU DAN MUSIK SMANSA


Hmmm, sebelum bicara mengenai  AKU DAN MUSIK SMANSA, terlebih dahulu kalian harus tahu tentang aku dan musik smasa itu sendiri.

          
Aku adalah Gabriella angelin saranga’, sering di panggil Angel. Aku adalah seorang remaja perempuan yang lahir di Makale pada 27 desember 1994. Hobyku adalah menyanyi dan bermain basket. 
Kata orang aku lahir di keluarga yang punya latar belakang musik yang bagus, tapi aku tak memiliki bakat  dalam memainkan alat musik. Dalam bidang musik,  bakat yang aku miliki hanyalah menyanyi, mungkin bagi orang yang hebat dalam bidang musik mengatakan bahwa bakat yang kumiliki itu hanya  sebagian kecil dari musik.
Suara yang kumilik memang  tak sebagus Agnes Monica idolaku, namun aku tetap bangga dengan bakat yang kumiliki, karena tak banyak orang yang memiliki bakat itu.
Nah, setelah mengetahui sebagian kecil mengenai diriku, sekarang sedikit penjelasan mengenai musik dan musik smansa.
Dalam kamus besar bahasa indonesia(1990:602) musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan tempora luntuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan. Nada atau suara yang dapat disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Menurut Aristoteles musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menuumbuhkan jiwa patriotisme. Sasih (1982 : 1) berpendapat bahwa: musik merupakan tempat dimana manusia dapat mencurahkan perasaan hati, tempat melukiskan getaran jiwa khayal yang timbul dalam pikiran yang mana tak dapat dicetuskan dengan perantaraan kata-kata, perbuatan atau dengan perantaraan salah satu bidang seni lain.
Semua orang boleh berpendapat tentang musik, ada yang mengatakan musik adalah hiburan musik itu menjengkelkan, musik adalah ini dan itu. Bagiku, musik adalah suatu kebutuhan. Musik sudah menjadi kebutuhan pokok, karena bagiku musik tanpa musik dunia ini akan terasa hambar dan membosankan, “bagaikan sayur tanpa garam”.
Sejauh yang aku ketahui musik smansa adalah yang terbaik di Tana Toraja.  Baik dari segi kualitasnya dan juga dari segi fasilitasnya. Bukannya membanggakan sekolah sendiri, namun jika  kita lihat dari prestasi-prestasi yang pernah diraih oleh tim musik smansa hal itu memang bukanlah omong kosong belaka. Apalagi sebagian besar piala-piala yang didapatkan Oleh SMA N 1 Makale adalah sumbangan dari tim musik smansa.
Dari tahun ke tahun musik smansa terus berkembang bukan hanya dari guru musiknya saja yang terus berkembang tapi dari siswa-siswanya juga.
Telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru musik smansa untuk meningkatkan kualitas musik smansa, antara lain dengan menghariskan setiap siswanya untuk menguasai setidaknya satu alat musik (gitar, pianika. Recorder dan biola), mengajarkan siswanya menciptakan dan mengaransemen lagu, bahkan yang terbaru adalah mendatangkan angklung dan membentuk tim angklung smansa. Hal itu tidak lain dan tidak bukan hanya untuk memberikan lebih banyak lagi pengetahuan mengenai musik bagi para siswa di smansa agar musik smansa terus berkembang dan agar smansa selalu menjadi yang terbaik tidak hanya dalam bidang akademik tapi juga dalam bidang seni.
Jika ditanya tentang aku dan musik smansa, mmm.. mungkin  pengalamanku dengan musik smansa tidak terlalu banyak, karena aku kurang aktif dalam musik smansa, kal itu terjadi karena kurangnya motivasi dari dalam diri sendiri.
Ada beberapa pengalaman-pengalaman menarik yang aku alami bersama musik smansa, ada yang menyenangkan dan ada pula yang menjengkelkan.
Pengalaman pertamaku bersama musik smansa adalah saat menjadi tim vocal group smansa saat ke Makasar untuk mengikuti lomba vocal group antar siswa SMA/SMK se-Sulawesi Selatan dalam rangka gerakan bela negara. Dalam menghadapi lomba itu, aku dan teman-teman, harus mengikuti seleksi yang begitu ketat agar bisa menjadi salah satu anggota tim vocal group smansa, mulai dari tes warna suara, membaca not angka, pernafasan, bahkan dilakukan juga tes mental untuk mengetahui apakah setiap calon peserta siap untuk menghadapi segala keadaan yang akan dihadapi nanti. Tidak hanya melewati seleksi yang begitu ketat, tapi setelah lulus aku dan teman-teman yang lainnya yang terpilih harus latihan keras agar dapat tampil dengan hasil yang memuaskan. Selama dalam perjalanan  dan perlombaan kami selalu ceria dan melakukan hal-hal yang sangat menyenangkan. Meskipun kami tidak mendapatka juara 1, dan hanya meraih juara 2, kami teteap bangga karena bisa membawa  dan mengharumkan nama Smansa.
Pengalaman itu tak akan terlupakan, karena disitulah awal karir ku dalam musik Smansa, dan disitu pulalah aku mendapat banyak pengetahuan mengenai musik.
Pengalaman yang tak kalah menariknya yaitu saat aku harus menyanyi solo di Pensi kelas X7, karena tidak sempat hadir saat pensi kelasku diadakan (X1).

Bagiku hal itu sangat menjengkelkan, karena sebenarnya aku sangat tidak Percaya diri jika harus menyanyi solo, karena aku merasa suaraku tidak terlalu bagus, namun demi mendapatkan nilai aku harus malakukannya. Namun sekarang aku baru sadar kalau hal itu tidaklah begitu menjengkelkan, karena setalah saat itu, percaya diriku mulai tumbuh dan aku tidak merasa malu atau minder lagi untuk menyanyi solo.
Ada lagi pengalaman yang menurutku sangat menyusahkan namun menyenangkan , yaitu saat ditugaskan untuk menciptakan lagu. Hal itu sangat membuatku stres karena aku kurang mengetahui dan kurang berbakat dalam menciptakan lagu. Meskipin lagu yang aku ciptakan tidak masuk dalam kategori terbaik, namun aku tetap senang dan bangga sudah bisa menciptakan lagu dengan judul “thanks for you”. Lagu ini menceritakan tentang seorang yang akan pergi untuk selamanya, dan mengucapkan terima kasih untuk sang kekasih. Dari pengalaman ini aku  sudah bisa mengetahui bahwa menciptakan lagu itu sangatlah sulit dan membutuhkan inspirasi.
Masih banyak lagi pengalaman-pengalamanku bersama musik Smansa, yang tak bisa aku ceritakan satu per satu, antara lain pengalaman saat mempersiapkan Pensi, saat mengikuti lomba paduan suara, saat bermain angklung dan lain-lain.
Dari semua pengalaman itu banyak hal yang dapat aku pelajari. Banyak hal  yang sebelumnya belum aku ketahui tetapi setelah  mendapatkan berbagai pengalaman itu, dapat aku ketahui.
Aku mengucapkan terima kasih kepada guru musik SMA N 1 Makale, yang sudah memberikan kesempatan untuk eksis dalam  musik smansa, kiranya beliau terus berkembang dan terus  berkreatifitas, demi majunya bidang musik di SMA N 1 Makale.
Harapanku, semoga musik Smansa terus berkembang dan bidang musik di SMA N 1 Makale bisa diperhatikan, salah satunya yaitu dengan sekolah menyediakan fasilitas-fasilitas yang lengkap bagi perkembangan musik Smansa.
Untuk semua siswa Smansa, smoga  terus bekembang dalam bidang musik, tak pernah letih untuk terus berkarya agar kelak bisa menjadi musisi-musisi Indonesia yang memiliki kualitas terbaik dan membawa nama Smansa.
Satu pesan yang dapat aku katakan, “bencilah musik jika kau ingin membencinya, cintailah musik jika kau ingin mencintainya, tapi satu hal yang harus di ketahui, musik tak akan pernah bisa hilang dari dunia ini dan tak akan lekang oleh waktu” ^_^


“TERUSLAH BERKARYA MUSISI SMANSA”




1 komentar:

  1. ta klik http://bloggustian.blogspot.com/2012/07/aku-dan-musik-smansa.html lalu komen ki' :D

    BalasHapus